4 Jenis Pola Asuh yang Wajib Diketahui Sebelum Memulai Rumah Tangga

Juni 7, 2025

JASAPAKETAQIQAH.COM – Pola pengasuhan memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan anak. Cara orangtua berkomunikasi, memperlakukan, mendidik, serta menegakkan disiplin mencerminkan pola asuh yang diterapkan.

Ada beberapa jenis pola asuh yang sering diaplikasikan orangtua, masing-masing dengan dampak tersendiri. Berikut penjelasannya:

1. Pola Asuh Otoriter

Pola asuh otoriter cenderung mengandalkan pendekatan keras dengan banyak larangan, tetapi minim kasih sayang dan kedekatan. Anak yang tumbuh di bawah pola asuh ini sering merasa tidak berharga atau bahkan berpotensi menjadi pemberontak.

2. Pola Asuh Demokratif

Pola asuh demokratif dianggap sebagai yang paling ideal. Pola ini menyeimbangkan ketegasan dan kasih sayang, sehingga anak memahami pentingnya aturan, namun juga merasa dicintai dan dihargai. Anak yang dibesarkan dengan pola ini cenderung memiliki kepercayaan diri dan kemampuan komunikasi yang baik.

3. Pola Asuh Permisif

Dalam pola asuh permisif, orangtua cenderung memenuhi semua keinginan anak tanpa memberikan batasan yang jelas. Meskipun tampak penuh kasih sayang, pendekatan ini bisa menghambat pembentukan karakter, kebiasaan, etika, dan moral pada anak.

4. Pola Asuh Pengabaian (Neglected)

Pola asuh ini ditandai dengan minimnya kasih sayang, kurangnya ketegasan, serta tidak terpenuhinya kebutuhan anak, baik secara emosional maupun fisik. Anak yang dibesarkan dalam pola ini sering kehilangan panduan dan arah dalam hidupnya.

Persiapan Penting Sebelum Berumah Tangga

Psikolog Livina Suryanata, M.Psi, menyarankan agar pasangan yang akan menikah mempelajari lebih dulu mengenai pola asuh serta peran mereka dalam pernikahan. Menurutnya, pengetahuan ini penting demi membangun keluarga yang fungsional dan harmonis.

Livina juga menekankan pentingnya kesadaran setiap individu untuk memahami kelebihan dan kekurangan diri sendiri. Dengan begitu, pasangan bisa saling mendukung dan terus belajar menjadi versi terbaik demi masa depan anak dan keluarga. Ditambahkannya, tak ada keluarga yang sempurna, namun setiap individu memiliki peluang untuk mencapai potensi terbaik dalam membangun kehidupan berkeluarga.

Program Pendukung Parenting dari Pemerintah

Untuk mendukung kesiapan pasangan dalam membesarkan anak, Kemendukbangga hadir dengan program “Gerakan Ayah Teladan Indonesia” (GATI). Program ini memotivasi para ayah untuk memahami peran krusial mereka dalam pengasuhan anak.

Selain itu, program Kelas Orangtua Hebat juga disediakan dengan menghadirkan para ahli untuk mengatasi berbagai tantangan pola asuh di masyarakat. Program ini diperkuat pula oleh inisiatif seperti Taman Asuh Sayang Anak (Tamasya), sebuah pemberdayaan positif untuk anak-anak di tempat penitipan guna menciptakan lingkungan yang mendukung pembangunan keluarga.

Program-program tersebut tidak terlepas dari keprihatinan terhadap meningkatnya penggunaan gawai di kalangan anak-anak. Banyak orangtua belum paham bagaimana membatasi akses anak terhadap teknologi dan informasi digital, yang tanpa kontrol dapat berdampak negatif pada perkembangan anak. Melalui edukasi ini, diharapkan orangtua bisa lebih bijak mendampingi anak-anak mereka dalam menghadapi tantangan zaman modern.

Baca Juga : 5 Gejala Kerusakan Hati yang Dapat Muncul di Malam Hari, Waspadai Sebelum Terlambat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *