JASAPAKETAQIQAH.COM – Gaya hidup sedentary, yang ditandai dengan banyaknya waktu dihabiskan untuk duduk, menjadi hal yang umum, terutama di kalangan pekerja kantoran yang menghabiskan hari-hari mereka di balik meja dan layar komputer. Berbagai solusi telah ditawarkan untuk mengatasi masalah ini, salah satunya adalah penggunaan standing desk atau meja kerja yang dirancang untuk digunakan sambil berdiri.
Namun, sayangnya, solusi ini tidak sepenuhnya efektif. Menurut ahli jantung dari NYU Langone, Stephen Williams, berdiri tanpa melakukan gerakan tetap tidak dapat dikategorikan sebagai aktivitas fisik. Dengan kata lain, berdiri seharian tidak lebih baik daripada duduk dalam hal risiko kesehatan.
“Ketika orang berkata bahwa mereka memiliki gaya hidup aktif hanya karena berdiri sepanjang hari di kantor, saya tidak terkesan,” ungkapnya, seperti yang dilaporkan oleh NY Post pada Sabtu (5/4/2025). “Anda mungkin tidak bergerak dengan intensitas yang memenuhi definisi ‘aktivitas fisik’,” tambahnya.
Williams menekankan bahwa kunci untuk menjaga kesehatan terletak pada pergerakan. Aktivitas fisik yang melibatkan gerakan memberikan banyak manfaat, seperti mengendalikan berat badan, menjaga tekanan darah dan kolesterol, serta memperkuat tulang dan otot, dan mengurangi peradangan.
Sayangnya, pola hidup masyarakat saat ini semakin cenderung minim gerakan. Menurut perkiraan dari US Centers for Disease Control and Prevention (US CDC), kurang dari sepertiga orang dewasa di AS memenuhi rekomendasi untuk melakukan aktivitas fisik dengan intensitas sedang selama 150 menit dalam seminggu. Lebih memprihatinkan lagi, satu dari empat orang dewasa dilaporkan duduk lebih dari 8 jam setiap harinya.
Baca Juga : Ternyata, ada alasan mengapa kebiasaan tidur tertentu dapat memicu kerusakan otak