JASAPAKETAQIQAH.COM – Diabetes tipe 2 merupakan salah satu penyakit kronis yang paling sering ditemukan di seluruh dunia. Gaya hidup dan pola makan berperan besar dalam meningkatnya risiko penyakit ini.
Menurut Mayo Clinic, selain faktor genetik dan riwayat diabetes dalam keluarga, obesitas serta gaya hidup tidak sehat turut berkontribusi pada perkembangan diabetes melitus tipe 2. Penyakit ini ditandai oleh peningkatan kadar gula darah akibat resistensi insulin atau produksi insulin yang tidak mencukupi, seperti dijelaskan oleh laman resmi Kementerian Kesehatan.
Dalam wawancara dengan Antara di Jakarta, Selasa, 29 April 2025, dokter spesialis penyakit dalam lulusan Universitas Indonesia, Fatih Anfasa, menyebutkan bahwa konsumsi makanan dan minuman dengan kadar gula tinggi meningkatkan risiko diabetes tipe 2. Selain itu, makanan yang kaya lemak dan garam dapat memicu obesitas, yang berperan sebagai salah satu faktor utama terjadinya penyakit tersebut. Lemak tubuh yang berlebih berpotensi mengganggu fungsi hormon insulin dalam tubuh.
Fatih menyarankan untuk mengukur berat badan secara rutin dan melakukan evaluasi terhadap kenaikan berat badan demi mencegah obesitas. Berdasarkan rekomendasi dari American Diabetes Association yang dikutip oleh Mayo Clinic, penderita pradiabetes disarankan menurunkan berat badan sebesar 5 hingga 7 persen dari berat badan mereka untuk mencegah diabetes. Bahkan, penurunan yang lebih signifikan bisa memberikan manfaat yang lebih baik.
Langkah preventif lainnya termasuk membatasi konsumsi makanan cepat saji serta produk makanan atau minuman kemasan dengan kadar gula, lemak, dan garam yang tinggi agar risiko diabetes tipe 2 dapat diminimalisasi.
Fatih juga menjelaskan bahwa faktor gaya hidup lain, seperti kebiasaan merokok dan kurangnya aktivitas fisik, turut meningkatkan risiko diabetes tipe 2. Ia menambahkan faktor genetik juga memiliki peranan penting. Jika orang tua memiliki riwayat diabetes, anak-anak mereka cenderung memiliki risiko lebih tinggi mengidap penyakit serupa. Risiko ini tidak dibedakan berdasarkan jenis kelamin, sehingga kemungkinan diwariskan dari ayah maupun ibu sama besarnya.
Menurut Fatih, diabetes melitus adalah penyakit yang dapat menyerang siapa saja dan memerlukan pengobatan berkelanjutan untuk menjaga kadar gula darah tetap terkendali. Dengan pengelolaan yang baik, penderita diabetes masih dapat menjalani kehidupan berkualitas tanpa mengorbankan aktivitas sehari-hari.
Baca Juga : Rambut Beruban Tumbuh Subur di Usia Muda, Apa Maknanya?