JASAPAKETAQIQAH.COM – Autoimun merupakan kondisi ketika sistem kekebalan tubuh yang berfungsi melindungi dari infeksi dan penyakit justru menyerang sel serta jaringan tubuh sendiri. Meskipun penyakit ini lebih banyak terjadi pada wanita, beberapa jenis autoimun lebih cenderung dialami oleh pria atau menunjukkan gejala yang lebih parah pada kelompok ini.
Berikut adalah beberapa penyakit autoimun yang lebih sering menyerang pria:
1. Diabetes Tipe 1
Diabetes tipe 1 terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menghancurkan sel beta di pankreas yang bertugas memproduksi insulin. Akibatnya, tubuh tidak mampu mengatur kadar gula darah secara optimal, menimbulkan berbagai komplikasi serius seperti gangguan jantung, kerusakan saraf, dan masalah pada ginjal. Meskipun kondisi ini dapat dialami siapa saja, pria sering kali menghadapi risiko komplikasi yang lebih besar, seperti gangguan kardiovaskular atau penurunan fungsi ginjal yang lebih cepat dibandingkan wanita.
2. Ankylosing Spondylitis (AS)
Ankylosing spondylitis adalah penyakit autoimun yang utamanya menyerang tulang belakang dan sendi-sendi di sekitarnya, menyebabkan peradangan kronis. Peradangan ini dapat mengakibatkan fusi tulang belakang sehingga area tersebut menjadi kaku dan sulit digerakkan. Penyakit ini lebih sering ditemukan pada pria, dengan rasio sekitar 3:1 dibandingkan wanita. Gejala biasanya muncul pada usia muda, antara 20 hingga 30 tahun, yang meliputi nyeri punggung bawah terutama saat pagi hari atau setelah istirahat panjang, kelelahan, serta gangguan di persendian lain seperti bahu atau pinggul.
3. Penyakit Crohn
Penyakit Crohn merupakan jenis peradangan usus yang disebabkan oleh reaksi autoimun terhadap saluran pencernaan. Kondisi ini biasanya memicu peradangan kronis di usus kecil maupun besar, dengan gejala seperti diare terus-menerus, nyeri perut, kelelahan, dan penurunan berat badan yang ekstrem. Pada pria, penyakit ini juga dapat memberikan dampak pada kesehatan seksual, seperti gangguan ereksi dan menurunnya libido akibat peradangan berulang.
4. Psoriasis dan Psoriatic Arthritis
Psoriasis adalah penyakit autoimun yang menyerang kulit, menimbulkan bercak merah bersisik yang sering kali terasa gatal atau nyeri. Kondisi ini juga bisa berkembang menjadi psoriatic arthritis, yaitu peradangan sendi yang menyakitkan. Meski kedua kondisi ini dapat terjadi pada pria maupun wanita, psoriatic arthritis lebih sering dialami pria dengan tingkat keparahan yang cenderung lebih tinggi. Pria kerap mengalami pembengkakan sendi yang lebih signifikan, terutama di jari tangan dan kaki, serta rasa sakit yang lebih hebat. Keterlambatan dalam mencari pengobatan juga sering mempersulit proses pemulihan pada pria.
5. Multiple Sclerosis (MS)
Multiple sclerosis adalah penyakit autoimun yang menyerang sistem saraf pusat seperti otak dan sumsum tulang belakang. Kondisi ini mengganggu transmisi sinyal saraf, memicu berbagai masalah neurologis seperti kelemahan otot, gangguan koordinasi tubuh, mati rasa, hingga kelumpuhan. Meskipun MS memang lebih banyak dialami wanita, pria pengidap MS umumnya menghadapi gejala yang berkembang lebih cepat serta tingkat keparahan lebih tinggi. Penelitian mengindikasikan bahwa hormon testosteron mungkin berperan dalam respons imun tubuh pria, sehingga mereka cenderung mengalami dampak yang lebih besar dibandingkan wanita.
Untuk mengelola dan menangani kondisi autoimun ini secara maksimal, konsultasi ke dokter serta pengobatan dini menjadi langkah penting guna mencegah komplikasi lebih lanjut dan meningkatkan kualitas hidup pasien.
Baca Juga : Mengapa Pria Lebih Berisiko Terserang Penyakit Jantung Dibandingkan Wanita?