Apakah Minum Kopi Benar-Benar Menghambat Pertumbuhan Tinggi Badan?

September 4, 2025

JASAPAKETAQIQAH.COM – Minum kopi sering dikaitkan dengan berbagai mitos kesehatan, salah satunya adalah anggapan bahwa kopi dapat menghambat pertumbuhan tinggi badan. Banyak yang percaya bahwa konsumsi kopi sejak usia muda bisa membuat seseorang bertubuh lebih pendek. Namun, apakah klaim ini memang memiliki dasar ilmiah?

Memahami Fakta dan Mitos

Menurut Harvard Health, berbagai penelitian telah dilakukan untuk mengeksplorasi dampak kopi terhadap kesehatan, mulai dari pengaruhnya terhadap kanker, penyakit jantung, hingga infertilitas. Tapi sejauh ini, tidak ada bukti ilmiah yang mendukung bahwa kopi dapat menghambat pertumbuhan manusia.

Mitos ini mungkin bermula dari anggapan bahwa kopi dapat menyebabkan osteoporosis, yang berkaitan dengan penurunan tinggi badan. Namun faktanya, kopi tidak secara langsung menyebabkan osteoporosis. Meski osteoporosis dapat memengaruhi tinggi badan seseorang, dampaknya tidak signifikan dan lebih banyak terjadi pada usia dewasa lanjut.

Pertumbuhan tinggi badan utamanya berlangsung sebelum seseorang mulai rutin mengonsumsi kopi. Anak perempuan biasanya mencapai tinggi maksimal pada usia 15-17 tahun, sementara anak laki-laki di usia 18-20 tahun. Setelah tulang berhenti tumbuh, minuman seperti kopi tidak lagi memiliki pengaruh terhadap tinggi badan.

Mengungkap Asal-usul Mitos

Cleveland Clinic pernah melaporkan bahwa kafein dapat meningkatkan ekskresi kalsium melalui urin, yang memicu kekhawatiran akan risiko osteoporosis. Dari sini, muncul asumsi bahwa kopi mungkin berkontribusi pada penurunan tinggi badan. Meski begitu, studi lebih lanjut menunjukkan bahwa peminum kopi sering kali kurang mengonsumsi sumber kalsium seperti susu, yang sebenarnya merupakan penyebab utama osteoporosis.

Pada orang dewasa, penurunan tinggi badan lebih umum terjadi akibat proses penuaan alami, seperti penyusutan cakram tulang belakang. Selain itu, kondisi seperti skoliosis atau kifosis yang memengaruhi postur tubuh serta fraktur tulang belakang akibat osteoporosis juga menjadi faktor utama. Proses ini jauh berbeda dari klaim bahwa kopi menghambat pertumbuhan tubuh secara langsung.

Efek Kafein dan Konsumsi Bijak

Walaupun kopi tidak memengaruhi pertumbuhan tinggi badan, dampak kafein terhadap kesehatan anak-anak tetap perlu diperhatikan. Kafein dapat menimbulkan efek samping seperti gangguan tidur, kecemasan, peningkatan tekanan darah, aritmia jantung, sakit kepala, perubahan suasana hati, dan masalah pencernaan. Selain itu, minuman berkafein seperti soda atau minuman energi sering kali mengandung gula yang berlebihan, meningkatkan risiko obesitas serta penyakit metabolik.

Di sisi lain, bagi orang dewasa yang mengonsumsi kopi dalam jumlah wajar, terdapat manfaat kesehatan seperti peningkatan fokus dan konsentrasi, perlindungan terhadap penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer dan Parkinson, serta kandungan antioksidan yang baik bagi tubuh. Kendati demikian, konsumsi kopi berlebihan tetap dapat menimbulkan efek negatif seperti gangguan tidur, rasa cemas berlebihan, dan peningkatan detak jantung. Oleh karena itu, penting untuk mengatur asupan kopi dengan bijaksana demi menjaga keseimbangan kesehatan.

Kunjungi ‘KURNIATOTO

Baca Juga : 3 Tahapan Penting Mencegah Pilek dan Flu Saat Musim Dingin Menurut Para Ahli Kesehatan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *