JASAPAKETAQIQAH.COM – Cek kesehatan mental kini menjadi bagian yang ditawarkan dalam program Cek Kesehatan Gratis (CKG). Nena Mawar Sari, psikolog klinis dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wangaya di Denpasar, Bali, menjelaskan bahwa kesejahteraan fisik dan mental saling berkaitan erat. Menurut Nena, tubuh yang sehat hanya dapat dicapai ketika didukung oleh kondisi mental yang baik.
Ia mengungkapkan bahwa kesehatan mental yang terganggu dapat berimbas pada fisik. Stres, misalnya, dapat merusak sel-sel tubuh yang sehat, memicu inflamasi, dan mengganggu keseimbangan hormon. Ini dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit fisik. Sebaliknya, jika seseorang tidak memperhatikan kesehatan fisiknya, hal ini dapat berujung pada munculnya penyakit kronis, yang pada akhirnya juga berdampak negatif pada kondisi mental. Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat untuk terus menjaga keseimbangan antara kesehatan fisik dan mental.
Peran Pemeriksaan Mental dalam Program CKG
Nena juga mengapresiasi langkah pemerintah yang memasukkan pemeriksaan kesehatan mental ke dalam program Cek Kesehatan Gratis. Menurutnya, upaya ini sangat penting mengingat banyak gangguan kesehatan yang berakar dari ketidakmampuan seseorang mengelola stres.
Selain itu, ia menyoroti peningkatan kasus depresi dan bunuh diri sebagai tantangan serius yang perlu diatasi. Skrining kesehatan mental di puskesmas bisa menjadi jalan awal untuk mencegah memburuknya kondisi mental masyarakat, sekaligus membantu menekan angka kasus yang terus bertambah setiap tahun.
Pendampingan bagi kelompok tertentu, seperti lansia dan penderita penyakit kronis seperti jantung, diabetes, atau kanker, juga dinilai penting oleh Nena. Dengan memberikan dukungan psikologis yang memadai, dampak buruk yang diakibatkan oleh penyakit tersebut terhadap kondisi mental dapat dikurangi. Program seperti ini diharapkan mampu memberikan kontribusi positif terhadap kesejahteraan masyarakat secara holistik.
Baca Juga : 3 Langkah Penting Menangkal Pilek dan Flu saat Cuaca Dingin Berdasarkan Saran Pakar