Cegah Dehidrasi pada Anak dengan Memantau Cairan Saat Terkena DBD

Oktober 22, 2025

JASAPAKETAQIQAH.COM – Orang tua dianjurkan untuk memperhatikan asupan cairan serta jumlah buang air kecil anak yang mengalami demam berdarah dengue (DBD) guna mencegah terjadinya dehidrasi.

Contoh sederhana, jika anak minum sebanyak 1 liter tetapi urin yang keluar dalam sehari hanya 100 cc, ini menunjukkan adanya kekurangan cairan, jelas Budi Setiawan, Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta.

Dehidrasi dapat memicu kebocoran plasma darah pada pasien DBD yang berpotensi menyebabkan kematian. Indikator kekurangan cairan bisa terlihat dari warna urin yang menjadi kuning pekat. Selain itu, meskipun anak sudah banyak minum tetapi cairan yang dikeluarkan sedikit, mungkin disebabkan oleh penguapan melalui kulit akibat demam atau adanya penumpukan cairan di dalam tubuh.

Menurut Budi, salah satu gejala klinis DBD selain perdarahan adalah terjadinya penumpukan cairan dalam tubuh.

Perhatikan Kesadaran, Suhu, dan Pola Makan Anak

Tidak hanya asupan cairan, perhatian juga perlu diberikan pada asupan makanan, tingkat kesadaran anak, suhu tubuh, serta pemberian obat sesuai dengan arahan dokter. Orang tua disarankan mengukur suhu tubuh anak secara berkala. Biasanya, jika anak mengalami demam lebih dari tiga hari, dokter akan melakukan pemeriksaan laboratorium secara berkala untuk memantau pergerakan sel darah putih dan kadar pembeku darah, tambahnya.

Pemprov DKI Jakarta turut mengajak masyarakat untuk lebih waspada dan aktif dalam mencegah kasus DBD, terutama di musim hujan seperti sekarang. Langkah pencegahan utama adalah pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan metode 3M Plus, yakni menguras penampungan air, menutup tempat penyimpanan air, dan mendaur ulang barang-barang yang berpotensi menjadi tempat perkembangan nyamuk Aedes aegypti.

Upaya tambahan juga dapat dilakukan, seperti menanam tanaman pengusir nyamuk, memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, memberikan larvasida pada penampungan air yang sulit dikuras, serta memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar. Berdasarkan data hingga 10 Februari 2025, tercatat 729 kasus DBD di wilayah DKI Jakarta.

Baca Juga : Miom dan Kista: Fakta Penting tentang Gangguan yang Sering Dialami Perempuan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *