JASAPAKETAQIQAH.COM – Sebuah unggahan di media sosial memicu perhatian, menyatakan bahwa kamar lembap dan penggunaan pengharum ruangan semprot dapat menyebabkan pneumonia. Pengguna akun X @tany*** membagikan pada hari Senin (14/4/2025) bahwa ia didiagnosis pneumonia, diduga akibat kondisi kamarnya yang lembap serta kebiasaannya memakai pengharum ruangan semprot.
“Jaga kesehatan, teman-teman. Baru saja didiagnosis pneumonia karena kamar lembap dan sering pakai pengharum ruangan semprot,” tulisnya. Apakah benar kamar lembap dan pengharum ruangan semprot bisa menyebabkan pneumonia? Spesialis paru, dr Agus Susanto, SpP, menekankan bahwa pneumonia tidak disebabkan langsung oleh kamar lembap atau pengharum ruangan. Penyakit ini bisa dipicu oleh berbagai faktor.
Menurut dr Agus, pneumonia adalah infeksi parenkim paru yang disebabkan mikroorganisme seperti bakteri, jamur, dan virus. Mikroorganisme ini masuk ke paru-paru saat terhirup dari lingkungan terkontaminasi. “Mikroorganisme dapat ditularkan dari orang yang sakit infeksi paru atau dari lingkungan terkontaminasi,” jelasnya.
Namun, untuk menjaga kesehatan pernapasan, penting memperhatikan kualitas udara dalam ruangan. Udara buruk dapat mempengaruhi kesehatan secara keseluruhan. dr Agus menyarankan untuk memastikan sirkulasi udara di kamar cukup baik guna menghindari kelembapan yang berlebihan. Ventilasi udara membantu menjaga sirkulasi udara tetap berjalan.
Mengenai pengharum ruangan, dr Agus tidak melarang penggunaannya asalkan tidak mengandung bahan berbahaya dan ruang tetap memiliki sirkulasi udara yang baik. “Sebaiknya, jika menggunakan pengharum ruangan, pastikan kelembapan dan sirkulasi udaranya baik untuk mencegah akumulasi zat kimia,” paparnya.
Ia menambahkan, “Jika partikel pengharum terus dilepaskan tanpa sirkulasi baru, mereka bisa menumpuk.” Untuk meningkatkan sirkulasi udara, gunakan air conditioner (AC) atau buka jendela untuk sirkulasi alami. “Pentingnya sirkulasi udara adalah untuk mencegah akumulasi udara terkontaminasi,” tutup dr Agus.
Baca Juga : Ahli Menjelaskan Penyebab Jantung ‘Menjadi Tua’ Lebih Cepat