JASAPAKETAQIQAH.COM – Diabetes, atau gula darah tinggi, adalah kondisi jangka panjang yang membuat kadar glukosa dalam darah melebihi batas normal karena gangguan pada hormon insulin. Glukosa adalah sumber energi utama bagi tubuh. Jika tidak ditangani, diabetes dapat memicu komplikasi serius, termasuk kerusakan ginjal. Diketahui sekitar 40 persen penderita diabetes berisiko mengalami penyakit ginjal diabetik, juga disebut nefropati diabetik.

Mengapa diabetes berbahaya bagi ginjal?

Menurut laman National Kidney Foundation, diabetes dapat merusak ginjal dengan cara berikut:

1. Pembuluh Darah di Ginjal

Ginjal memiliki unit penyaringan yang penuh dengan pembuluh darah kecil. Kadar gula darah yang tinggi dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan pembuluh ini menyempit dan tersumbat. Ketika aliran darah berkurang, ginjal dapat mengalami kerusakan, dan protein seperti albumin, yang seharusnya tidak muncul dalam urine, dapat keluar melalui penyaring ini.

2. Saraf di Tubuh

Diabetes dapat menyebabkan kerusakan pada saraf tubuh. Saraf berfungsi mengirimkan pesan antara otak dan seluruh bagian tubuh lainnya, termasuk kandung kemih.

Saraf yang rusak mungkin tidak dapat memberi tahu otak saat kandung kemih penuh, dan penderita diabetes mungkin tidak menyadarinya. Tekanan dari kandung kemih yang terlalu penuh dapat mengakibatkan kerusakan pada ginjal.

3. Saluran Kemih

Urine yang terlalu lama tertahan di kandung kemih dapat menyebabkan infeksi saluran kemih karena pertumbuhan bakteri. Infeksi ini umumnya mengenai kandung kemih, namun bisa menyebar ke ginjal.

Penyakit gagal ginjal kronis berkembang secara perlahan dan sering kali tidak menunjukkan gejala awal. Untuk mendeteksi kerusakan ginjal secara dini, disarankan untuk melakukan tes urine setahun sekali. Tes ini memeriksa keberadaan protein dalam urine yang disebut albuminuria, yang bisa mengindikasikan kerusakan ginjal pada tahap awal bagi penderita diabetes.

Baca Juga : Pakar Farmasi UGM Mengingatkan Bahaya Konsumsi Obat Pereda Nyeri terhadap Ginjal