JASAPAKETAQIQAH.COM – Kemajuan teknologi telah membawa perubahan besar dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam bidang reproduksi manusia. Salah satu inovasi yang populer adalah teknik pembekuan sel telur, atau egg freezing, yang baru saja menjadi perhatian setelah selebriti Indonesia, Luna Maya, memutuskan untuk melakukannya usai menikah.
Egg freezing adalah prosedur untuk mengambil sel telur dari ovarium untuk disimpan dalam kondisi beku. Teknik ini melibatkan penggunaan obat-obatan khusus yang bertujuan merangsang pertumbuhan sel telur agar menghasilkan kualitas terbaik saat proses pemanenan.
Prosedur ini sering dilakukan untuk menjaga kesuburan perempuan yang ingin menunda memiliki anak hingga waktu yang lebih tepat di masa depan. Selain itu, beberapa orang memilih menjalani pembekuan sel telur dengan tujuan mendonasikan kepada individu lain yang membutuhkan.
Namun, berdasarkan informasi dari sumber kesehatan seperti Healthline, pembekuan sel telur tidak memberikan jaminan penuh terhadap keberhasilan kehamilan di kemudian hari. Teknik ini hanya menawarkan peningkatan peluang untuk hamil, terutama bagi mereka yang memutuskan untuk mencoba di usia lebih lanjut. Faktor seperti usia dan kondisi kesehatan tetap menjadi hal yang sangat signifikan.
Proses pelaksanaan pembekuan ini memakan waktu sekitar dua hingga tiga minggu karena harus menyesuaikan dengan siklus menstruasi perempuan. Selama proses tersebut, pemeriksaan medis seperti tes darah dan tingkat hormon dilakukan untuk memastikan kualitas sel telur yang optimal. Ultrasound transvaginal juga digunakan untuk mengukur cadangan sel telur di dalam ovarium demi mencegah potensi komplikasi seperti Sindrom Hiperstimulasi Ovarium (OHSS).
Dari segi biaya, prosedur pembekuan sel telur membutuhkan investasi yang cukup besar, yaitu antara USD 5 ribu hingga 10 ribu per siklus. Biaya ini belum termasuk obat-obatan maupun perawatan tambahan setelah prosedur selesai.
Proses Pengambilan Sel Telur
Setelah semua pemeriksaan dan persiapan medis untuk menghasilkan sel telur terbaik selesai dilakukan, dokter kandungan akan melakukan proses panen atau pengambilan sel telur. Pada tahap ini, ultrasonografi transvaginal dengan bantuan jarum digunakan untuk mengambil cairan yang berisi sel telur dari folikel.
Cairan tersebut kemudian dikumpulkan dalam tabung khusus dan diserahkan kepada ahli embriologi untuk memisahkan sel telur dari cairan folikel. Proses pengambilan ini tergolong cepat, hanya berlangsung sekitar 10 hingga 20 menit.
Sel telur yang telah dipisahkan kemudian dibekukan melalui teknik bernama vitrifikasi, di mana nitrogen cair digunakan untuk mencegah pembentukan kristal es pada sel telur, sehingga struktur dan fungsinya tetap terjaga.
Selama prosedur berlangsung, pasien biasanya diberikan anestesi umum guna mencegah rasa nyeri. Setelah prosedur selesai, pada 24 jam pertama pasien dapat merasakan efek seperti kram, kembung, sembelit, atau bercak pada vagina.
Untuk mengatasi ketidaknyamanan tersebut, obat pereda nyeri dan kantong penghangat perut yang tersedia di pasaran biasanya cukup membantu. Namun, bila rasa sakit tetap berlanjut meskipun telah diatasi dengan metode tersebut, sangat disarankan bagi pasien untuk kembali mengunjungi dokter guna mendapatkan evaluasi lebih lanjut.
Baca Juga : Bakteri Penyebab Gonore Menjadi Superbug: Apa Dampaknya?