Diet untuk penderita GERD: Memilih makanan yang tepat dan mengubah kebiasaan

Juli 30, 2025

JASAPAKETAQIQAH.COM – GERD, atau refluks gastroesofagus, adalah gangguan pencernaan kronis yang banyak dialami oleh masyarakat. Kondisi ini ditandai dengan naiknya asam lambung ke kerongkongan, menyebabkan sensasi terbakar di dada, perut kembung, hingga rasa asam di mulut.

Selain mengandalkan pengobatan medis, perubahan pola makan dan gaya hidup sehari-hari sangat berpengaruh dalam meredakan gejala GERD. Dengan pendekatan yang tepat, penderita dapat menikmati hidup yang lebih sehat dan nyaman. Berikut penjelasan tentang diet serta kebiasaan yang dapat membantu penderita GERD.

Makanan terbaik untuk penderita GERD

Penderita GERD perlu selektif dalam memilih makanan agar tidak memperburuk kondisi. Makanan berserat tinggi, seperti gandum utuh, sayuran akar seperti ubi jalar dan wortel, serta sayuran hijau seperti brokoli, sangat dianjurkan. Jenis makanan ini tidak hanya mendukung kesehatan pencernaan tetapi juga menjaga perut tetap terasa ringan.

Tambahan lainnya adalah makanan bersifat alkali seperti pisang, melon, kembang kol, dan kacang-kacangan. Makanan-makanan ini dapat menetralkan asam lambung sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya refluks. Berdasarkan informasi dari Hopkins Medicine, konsumsi makanan yang kaya air seperti seledri, mentimun, sedikit air lemon, serta semangka juga memberikan manfaat positif. Makanan semacam ini membantu melarutkan asam lambung dan mengurangi dampak negatifnya terhadap tubuh.

Makanan yang sebaiknya dihindari

Penderita GERD harus berhati-hati terhadap jenis makanan tertentu yang dapat memicu gejala refluks. Makanan berlemak dan digoreng, seperti kentang goreng, pizza, atau sosis, cenderung memperlambat proses pencernaan sehingga meningkatkan risiko asam lambung naik. Demikian pula dengan makanan pedas atau asam seperti saus tomat, jeruk, cabai, yang dapat memperburuk gejala.

Minuman yang mengandung kafein dan alkohol juga sebaiknya dihindari. Kandungan ini dapat menyebabkan sphincter esofagus melemah, membuat refluks lebih sering terjadi. Memilih untuk menjauhi makanan dan minuman tersebut merupakan langkah penting dalam mengelola gejala GERD untuk jangka panjang.

Perubahan kebiasaan sehari-hari

Selain memperhatikan jenis makanan, pola makan dan gaya hidup juga perlu disesuaikan. Mengonsumsi makanan dalam porsi kecil namun lebih sering dapat membantu meringankan beban kerja lambung dan mengurangi potensi asam lambung naik. Hindari makan besar terutama sebelum tidur; posisi berbaring dapat mempermudah refluks. Sebaiknya berhenti makan sekitar 2-3 jam sebelum waktu tidur.

Cara tidur pun perlu diperhatikan. Mengangkat kepala tempat tidur sekitar 15-25 cm dapat membantu mencegah asam lambung masuk kembali ke kerongkongan. Selain itu, berhenti merokok dan mengelola stres merupakan langkah bijak untuk meredakan gejala GERD secara menyeluruh.

Dengan mengikuti pola makan sehat dan kebiasaan hidup yang positif, penderita GERD bisa lebih efektif mengurangi gejala sekaligus mencegah komplikasi yang mungkin terjadi di masa depan.

Baca Juga : 4 Alasan Mengapa Wanita Cenderung Memiliki Harapan Hidup Lebih Panjang Dibandingkan Pria

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *