JASAPAKETAQIQAH.COM – Mengenali penyakit dapat dilakukan dengan berbagai cara, tetapi salah satu yang paling penting adalah meningkatkan kewaspadaan. Banyak penyakit bisa dikenali dari gejala awalnya. Dengan memahami gejala tersebut, kesadaran terhadap kondisi kesehatan bisa meningkat, terutama terkait organ reproduksi. Apabila Anda sering merasa tidak nyaman di perut atau mengalami haid yang tidak teratur, hal ini bisa saja menjadi tanda munculnya miom atau kista.
Miom dan kista seringkali menyerang rahim dan bisa memengaruhi fungsi organ reproduksi perempuan. Meskipun terlihat serupa, keduanya merupakan dua jenis penyakit yang berbeda. Berikut penjelasan lebih detail mengenai miom dan kista.
Miom (Fibroid Rahim)
Menurut WebMD, miom atau fibroid rahim adalah tumor jinak yang hanya tumbuh di rahim. Umumnya, miom tidak menimbulkan gejala khusus sehingga sering kali terabaikan.
Miom terbentuk dari otot yang tumbuh di rahim dan jarang berkembang menjadi kanker. Ukurannya bervariasi, serta dapat muncul di dalam rahim, pada dinding rahim, atau di permukaannya, melekat melalui struktur seperti tangkai.
Faktor hormonal memainkan peran penting dalam pertumbuhan miom. Estrogen dan progesteron yang memengaruhi penebalan lapisan rahim saat menstruasi juga dapat menyebabkan terbentuknya miom. Di samping itu, faktor genetik dapat menjadi penyebab lain munculnya kondisi ini.
Gejala miom bervariasi mulai dari sangat ringan hingga berat, bahkan terkadang tanpa gejala sama sekali. Salah satu tanda paling umum adalah masalah terkait siklus menstruasi, seperti perdarahan menstruasi yang berat, berkepanjangan, atau nyeri. Miom juga dapat menyebabkan rasa sakit di perut bagian bawah atau punggung, ketidaknyamanan di rektum, serta sering buang air kecil.
Penanganan untuk miom bisa melibatkan prosedur operasi pengangkatan fibroid yang dikenal sebagai miomektomi. Selain itu, metode ablasi endometrium menggunakan laser untuk menghancurkan lapisan rahim yang menebal juga bisa menjadi alternatif pengobatan.
Kista
WebMD menjelaskan bahwa kista adalah kantong berisi cairan yang dapat terbentuk di berbagai bagian tubuh, termasuk ovarium pada organ reproduksi perempuan. Kista ini biasanya muncul selama kehamilan atau sebelum menopause dan sering kali tidak menimbulkan gejala sehingga sulit dideteksi.
Sebagian besar kista ovarium cenderung menghilang dengan sendirinya. Namun, jika ukurannya membesar atau bertahan lama, kista ini bisa menimbulkan masalah seperti perdarahan. Meski jarang terjadi, beberapa kista ovarium dapat bersifat kanker.
Kista ovarium dapat muncul ketika folikel ovarium gagal pecah untuk melepaskan sel telur. Sindrom ovarium polikistik (PCOS) juga sering menjadi penyebab terbentuknya kista.
Gejala yang dialami penderita kista bisa berupa nyeri panggul atau tekanan di sekitar area tersebut, nyeri punggung bagian bawah, perasaan kembung, mual, hingga pembengkakan perut. Kista juga dapat menyebabkan rasa sakit saat menstruasi atau keinginan buang air besar yang berlebihan.
Kista yang besar atau tidak hilang dengan sendirinya biasanya memerlukan tindakan operasi. Dua metode bedah yang umum dilakukan adalah laparoskopi dan laparotomi untuk mengangkat kista.
Dengan memahami lebih dalam tentang miom dan kista, perempuan diharapkan dapat lebih waspada terhadap berbagai gejala yang muncul sehingga penanganan medis dapat dilakukan lebih dini saat diperlukan. Menjaga kesehatan reproduksi adalah bagian penting dalam menjaga kualitas hidup secara keseluruhan.
Baca Juga : Cara Meningkatkan Ketahanan Mental agar Menjadi Lebih Tangguh