Tetap Tenang, Ini yang Bisa Dilakukan Jika Tak Sengaja Mengonsumsi Makanan Basi

Mei 25, 2025

JASAPAKETAQIQAH.COM – Apa langkah yang perlu diambil jika tanpa sadar memakan makanan yang mencurigakan atau sudah basi? Ahli diet dari Rumah Sakit Akademik Universitas Gadjah Mada, Leiyla Elvizahro, S.Gz, menyarankan agar tetap tenang dan segera memantau gejala keracunan yang mungkin muncul.

Jika mengalami muntah, diare lebih dari tiga kali sehari, atau disertai demam, sebaiknya segera mencari bantuan medis. Demikian dikutip dari laman resmi ugm.ac.id.

Sebagai tindakan awal, Leiyla merekomendasikan memperbanyak konsumsi cairan untuk mencegah dehidrasi dan membantu tubuh melakukan detoksifikasi alami. Ia juga mengusulkan konsumsi probiotik seperti yogurt, kefir, atau suplemen untuk memulihkan keseimbangan mikrobiota usus yang terganggu akibat paparan bakteri dari makanan basi.

Apabila gejala tidak kunjung membaik dalam 24 jam, disarankan segera berkonsultasi ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Mengenali Ciri-Ciri Makanan Basi Sebelum Terlanjur Dikonsumsi

Leiyla menjelaskan bahwa makanan basi sebenarnya bisa dikenali dengan menggunakan pancaindra. Ia menegaskan pentingnya membiasakan diri mencium aroma makanan sebelum dikonsumsi.

Makanan seperti nasi, mie, dan lontong yang kaya karbohidrat cenderung cepat basi bila dibiarkan terlalu lama pada suhu ruang. Tanda-tanda makanan tersebut basi meliputi bau asam, tekstur berlendir, atau munculnya jamur.

Selain itu, produk hewani seperti daging, ikan, dan susu juga rentan rusak. Daging dan ikan busuk biasanya memiliki bau amis menyengat, warna kehijauan, dan berlendir. Sementara susu basi ditandai dengan tekstur menggumpal dan bau asam yang tajam.

Sayuran dan buah busuk dapat dikenali dari teksturnya yang layu, lembek, atau berlendir. Kulit buah biasanya tampak mengkerut dan muncul jamur berwarna putih atau hijau.

Mengutamakan Kebersihan dan Keamanan Makanan

Selain memahami tanda-tanda makanan basi, Leiyla juga menyoroti pentingnya memperhatikan kebersihan penyajian makanan, terutama pada acara-acara besar seperti Makan Bergizi Gratis (MBG). Makanan yang dibiarkan terbuka, dikerumuni lalat, atau ditangani tanpa menggunakan sarung tangan sebaiknya diwaspadai.

Ia menyarankan agar pemerintah maupun penyelenggara acara lebih selektif dalam memilih katering atau penyedia makanan. Kredibilitas penyedia makanan adalah indikator penting untuk memastikan proses pengolahannya sesuai dengan standar keamanan pangan. Kondisi dapur dan peralatan masak juga perlu diperhatikan. Jangan ragu menanyakan soal kebersihan makanan, terutama bila dikonsumsi secara massal.

Baca Juga : Masih Muda tetapi Sudah Memiliki Rambut Putih? Berikut Ini Beberapa Faktor Penyebabnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *