Ingin Diet Tanpa Gula? Ini 7 Hal yang Harus Anda Ketahui Sebelum Memulai

Juli 4, 2025

JASAPAKETAQIQAH.COM – Walaupun terlihat tidak berbahaya, konsumsi gula berlebihan dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan. Jika Anda ingin mencoba diet tanpa gula, penting untuk memahami beberapa hal berikut agar perjalanan Anda tetap lancar.

Manisnya rasa gula ternyata tak selalu diikuti oleh hasil yang manis pula. Mereka yang sering mengonsumsi makanan manis berpotensi mengalami peningkatan kadar gula darah. Dampak buruknya tak hanya berakhir di diabetes, tetapi juga obesitas, gangguan hati, peradangan kronis, kerusakan gigi, dan masalah pencernaan.

Keputusan untuk memulai diet tanpa gula mungkin terdengar baik bagi kesehatan. Anda mungkin mulai menghindari soda, kue, makanan olahan, hingga tidak lagi menambahkan gula pada minuman sehari-hari. Namun, sebelum memutuskan, ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan agar Anda tidak terkejut dan tetap konsisten dengan tujuan mengurangi asupan gula.

Apa yang Perlu Diperhatikan Sebelum Diet Tanpa Gula?

Menghentikan konsumsi gula bukan sekadar keputusan diet biasa. Melansir dari sumber Health Shots, berikut adalah hal-hal yang perlu Anda waspadai saat memulai diet ini.

1. Sakit Kepala

Jika Anda merasa sakit kepala setelah berhenti mengonsumsi gula, jangan panik. Hal ini disebabkan oleh penurunan kadar dopamin dalam tubuh. Untuk meredakannya, pastikan Anda minum cukup air putih dan menjaga kualitas tidur malam Anda.

2. Perubahan Mood

Gula berperan terhadap produksi hormon bahagia seperti dopamin dan serotonin. Saat berhenti mengonsumsinya, ada kemungkinan mood Anda mudah berubah dan bahkan lebih mudah marah. Anda dapat mengatasinya dengan berolahraga rutin, bermeditasi, serta mengonsumsi makanan yang mendukung hormon bahagia seperti telur, kacang-kacangan, biji-bijian, dan produk susu.

3. Rasa Lelah yang Lebih Sering

Gula sering menjadi sumber energi instan. Dengan menguranginya, Anda mungkin merasa lebih cepat lelah. Solusinya adalah menerapkan pola makan seimbang yang mengandung protein berkualitas, lemak sehat, dan serat untuk energi yang lebih stabil dan tahan lama.

4. Gangguan Tidur

Mengurangi gula bisa berdampak pada tingkat kortisol atau hormon stres dalam tubuh, sehingga memengaruhi kualitas tidur Anda. Untuk membantu tubuh menyesuaikan diri, tetapkan jadwal tidur yang konsisten dan hindari layar elektronik setidaknya satu jam sebelum tidur.

5. Keinginan Mengonsumsi Makanan Manis

Tubuh biasanya terbiasa mendapatkan “hadiah” berupa rasa manis setelah makan. Jangan heran jika keinginan untuk ngemil makanan manis justru meningkat di awal diet ini. Hindari perubahan drastis dengan tidak langsung mengeliminasi semua gula sekaligus. Anda bisa beralih ke pilihan manis alami seperti buah segar atau sedikit madu.

6. Masalah Pencernaan

Pada fase awal diet tanpa gula, perut kembung atau gangguan pencernaan mungkin terjadi akibat perubahan pada bakteri usus. Ini merupakan tanda bahwa bakteri jahat mulai tergantikan oleh bakteri baik. Percepat adaptasi dengan mengonsumsi makanan fermentasi seperti yoghurt atau suplemen probiotik sesuai saran dokter.

7. Berat Badan Tidak Langsung Stabil

Jika Anda berharap berat badan segera turun dengan diet tanpa gula, kenyataannya tubuh bisa mengalami fluktuasi terlebih dahulu. Hal ini normal selama proses adaptasi. Mengurangi konsumsi gula memang berhubungan dengan penurunan risiko obesitas, tetapi hasilnya akan lebih optimal jika dibarengi dengan pola makan bernutrisi, terutama makanan kaya serat.

Meskipun awalnya terasa menantang, diet tanpa gula dapat membawa manfaat jangka panjang bagi kesehatan Anda. Pastikan Anda mempersiapkan diri dengan baik dan memberikan tubuh waktu untuk menyesuaikan diri dengan perubahan ini.

Baca Juga : Minum Air Lemon di Pagi Hari, Ini 5 Manfaatnya Menurut Pakar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *