Kolesterol Tinggi Tak Selalu karena Makanan, Ini Beragam Penyebabnya

Juni 26, 2025

JASAPAKETAQIQAH.COM – Kadar kolesterol tinggi kini menjadi perhatian besar dalam dunia kesehatan karena dapat memicu gangguan serius seperti serangan jantung dan stroke. Meski sering dihubungkan dengan pola makan berlemak, kondisi ini ternyata memiliki berbagai penyebab lain, mulai dari gaya hidup yang tidak sehat hingga faktor genetik dan masalah kesehatan tertentu.

Di dalam tubuh, kelebihan kolesterol jahat atau LDL dapat menempel pada dinding pembuluh darah, membentuk plak yang menyempitkan pembuluh serta menghambat aliran darah. Kondisi ini meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular. Sebaliknya, kolesterol baik atau HDL berperan membantu membersihkan kolesterol dari pembuluh darah dan membawanya kembali ke hati untuk diproses, sehingga mendukung kesehatan jantung.

Berbagai Penyebab Kolesterol Tinggi

Salah satu faktor utama peningkatan kolesterol adalah konsumsi makanan tinggi lemak tidak sehat. Kebiasaan mengonsumsi gorengan, daging berlemak, makanan cepat saji, margarin, jeroan, serta produk olahan atau kemasan dapat meningkatkan kadar LDL secara signifikan.

Menurut Ciputra Hospital, metode memasak juga berpengaruh besar. Menggoreng dengan minyak yang dipakai berulang kali memperburuk kondisi kadar kolesterol. Sebagai solusi, memilih sumber lemak sehat seperti ikan berlemak (misalnya salmon), minyak zaitun, kacang-kacangan, dan alpukat sangat disarankan karena dapat menurunkan LDL sekaligus meningkatkan HDL.

Minimnya aktivitas fisik juga menjadi penyebab utama lainnya. Pola hidup pasif, seperti duduk lama setiap hari dan jarangnya bergerak aktif, menghambat tubuh dalam memetabolisme kolesterol jahat serta meningkatkan risiko obesitas dan penyakit jantung. Aktivitas fisik yang rutin dapat membantu menyeimbangkan kadar kolesterol dan mendukung kesehatan secara keseluruhan.

Merokok dan konsumsi alkohol berlebihan juga memperburuk situasi. Nikotin dalam rokok merusak pembuluh darah sekaligus meningkatkan kadar LDL. Sementara itu, alkohol jika dikonsumsi berlebihan dapat mempengaruhi fungsi jantung serta keseimbangan kadar kolesterol dalam tubuh. Hal ini sejalan dengan informasi dari Siloam Hospitals yang menyoroti dampak buruk kedua kebiasaan tersebut.

Selain faktor gaya hidup, kecenderungan genetik juga memiliki peran dalam meningkatkan kolesterol. Hiperkolesterolemia familial adalah kondisi turunan di mana tubuh memproduksi kolesterol berlebih atau tidak mampu membuang LDL secara efisien. Pada kasus ini, usaha menurunkan kolesterol melalui perubahan gaya hidup saja biasanya tidak cukup dan sering kali membutuhkan pengobatan jangka panjang.

Beberapa masalah kesehatan seperti diabetes tipe 2, gangguan tiroid, penyakit ginjal kronis, hingga gangguan hati juga diketahui dapat memicu kadar kolesterol tinggi. Selain itu, efek samping obat-obatan tertentu seperti pil kontrasepsi, kortikosteroid, obat hipertensi, dan beta-blocker juga berpotensi menaikkan kolesterol darah.

Faktor lain yang sering diabaikan termasuk stres berkepanjangan, konsumsi kopi tanpa filter yang berlebihan, penurunan berat badan secara drastis, perubahan hormonal saat kehamilan atau menopause, hingga asupan gula yang tinggi dalam makanan sehari-hari. Faktor-faktor ini perlu diperhatikan agar upaya menjaga kadar kolesterol tetap optimal dapat lebih efektif dilakukan.

Baca Juga : 5 Manfaat Yoga: Dari Menjaga Postur Tubuh Hingga Mendukung Kesehatan Mental

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *