JASAPAKETAQIQAH.COM – Indonesia kini menghadapi fenomena kemarau basah, yaitu kondisi cuaca yang tak biasa akibat tingginya curah hujan meskipun musim kemarau seharusnya sudah tiba. Cuaca yang tidak stabil seperti ini berpotensi meningkatkan risiko penyakit, terutama batuk yang bisa menjadi gejala bronkitis.
Gejala Penyakit Bronkitis
Bronkitis terjadi ketika saluran udara utama ke paru-paru, yang dikenal sebagai bronkus, mengalami peradangan. Gejala utama dari penyakit ini adalah batuk yang dapat berlangsung selama beberapa hari hingga minggu. Selain batuk, gejala lain meliputi napas berbunyi atau mengi, nyeri atau sesak di dada, demam ringan, kelelahan, dan kesulitan bernapas.
Kondisi ini dapat menjadi lebih serius pada kelompok rentan seperti bayi, balita, lansia, atau mereka dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Dalam kasus yang parah, bronkitis bahkan bisa berujung pada kematian. Di Amerika Serikat, menurut data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), sekitar 350 orang meninggal akibat bronkitis setiap tahunnya.
Jenis Penyakit Bronkitis
Terdapat dua jenis bronkitis yang umum terjadi:
1. Bronkitis Akut
Bronkitis akut biasanya berlangsung dalam jangka pendek dengan gejala terparah mereda dalam beberapa hari, meski batuk bisa bertahan lebih lama hingga beberapa minggu. Penyakit ini sering kali dipicu oleh infeksi saluran pernapasan seperti flu, pilek, atau COVID-19. Pada bronkitis akut, saluran pernapasan bagian atas mengalami iritasi akibat infeksi tersebut.
2. Bronkitis Kronis
Berbeda dengan bentuk akut, bronkitis kronis merupakan kondisi jangka panjang tanpa batas waktu yang jelas. Pemicunya adalah paparan jangka panjang terhadap zat-zat berbahaya seperti asap rokok, alergen, bahan kimia, atau debu. Peradangan kronis ini lebih sering dialami oleh orang-orang berusia di atas 40 tahun, terutama perokok aktif ataupun mantan perokok. Data menunjukkan bahwa sekitar 75 persen penderita bronkitis kronis adalah perokok.
Memahami jenis bronkitis membantu dalam mengetahui apakah penyakit ini menular atau tidak. Misalnya, bronkitis kronis yang disebabkan oleh iritasi lingkungan bukanlah penyakit menular, sementara bronkitis akut akibat infeksi virus bisa menular melalui droplet batuk, bersin, atau percakapan pengidapnya. Penularan juga dapat terjadi melalui benda-benda yang telah terkontaminasi virus apabila menyentuh area mata, hidung, atau mulut tanpa mencuci tangan terlebih dahulu.
Pencegahan Penyakit Bronkitis
Ada beberapa langkah pencegahan agar terhindar dari penyakit bronkitis. Salah satunya adalah menjaga kebersihan tangan dengan rutin mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir. Menghindari menyentuh wajah secara langsung juga penting karena virus serta bakteri penyebab flu dan infeksi pernapasan lainnya mudah menyebar melalui kontak ini.
Selain itu, dengan mengurangi kontak dengan orang yang sedang sakit terutama dengan gejala flu atau pilek risiko penularan dapat diminimalkan. Berhenti merokok atau menghindari paparan asap rokok juga menjadi langkah krusial dalam mencegah bronkitis kronis maupun memperburuk kondisi pernapasan secara keseluruhan.
Melalui pemahaman tentang gejala dan jenis bronkitis beserta langkah pencegahan yang tepat, kita bisa melindungi diri dari penyakit ini secara lebih efektif.
Baca Juga : Manfaat Jalan Kaki Setelah Makan yang Perlu Kamu Ketahui, Cukup 2 Menit Saja