JASAPAKETAQIQAH.COM – Baru-baru ini ramai dibicarakan pengakuan seorang pria di DKI Jakarta yang merasa menyesal setelah menjalani vasektomi usai dicerai istrinya. Meskipun berniat baik demi mengurangi beban istri, keputusan tersebut menjadi penyesalan ketika sang istri memilih menikah lagi dengan pria lain.
Pria bernama Hidayatulloh (31) mengambil keputusan untuk vasektomi saat usianya masih muda, yaitu 26 tahun, setelah menyaksikan istrinya harus melalui proses melahirkan sebanyak tiga kali. Ia mengungkapkan, “Saat itu saya kasihan sama istri dan berpikir hubungan ini akan bertahan seumur hidup,” ujar pria yang akrab disapa Ata kepada detikcom, Minggu (20/4/2025).
Jumlah pria di Indonesia yang memilih metode kontrasepsi vasektomi masih sangat rendah. Berdasarkan data Sistem Informasi Keluarga BKKBN, hanya 0,25 persen pria yang memilih metode ini. Salah satu alasan utama yang menjadi kekhawatiran adalah anggapan bahwa vasektomi menyebabkan ketidakmampuan memiliki anak secara permanen.
Apakah Vasektomi Bisa Dikembalikan?
Menurut dr Boyke Dian Nugraha, pakar kesehatan seksual, vasektomi sebenarnya bisa dibalikkan. Namun, peluang untuk kembali terjadi kehamilan setelah prosedur pembalikan lebih kecil dibanding sebelum vasektomi dilakukan.
“Kalau mau disambung lagi, akankah memungkinkan untuk hamil? Bisa, tapi tingkat keberhasilannya hanya sekitar 15-25 persen setelah dipotong,” jelasnya saat dihubungi beberapa waktu lalu.
Berdasarkan penjelasan dari Mayo Clinic, pembalikan vasektomi atau vasectomy reversal adalah prosedur yang memungkinkan pria yang sudah menjalani vasektomi untuk kembali memiliki kemampuan menghasilkan keturunan. Prosedur ini menyambungkan kembali saluran tempat sperma mengalir dari testis ke air mani.
Jika prosedur pembalikan berhasil, sperma dapat kembali terkandung dalam air mani, memberikan pasangan kesempatan untuk memiliki anak lagi. Tingkat keberhasilan kehamilan pasca-pembalikan bervariasi antara 30 hingga lebih dari 90 persen, tergantung pada jenis prosedur yang digunakan. Faktor-faktor tambahan seperti usia pasangan, durasi sejak vasektomi dilakukan, serta riwayat kesuburan sebelum vasektomi turut memengaruhi peluang keberhasilan.
Jenis Prosedur Pembalikan Vasektomi
1. Vasovasostomi
Prosedur ini menghubungkan kembali ujung-ujung saluran sperma (vas deferens) dengan cara dijahit agar sperma bisa mengalir kembali ke air mani.
2. Vasoepididimostomi
Prosedur ini dilakukan dengan menyambungkan vas deferens langsung ke epididimis, yaitu organ kecil di belakang testis tempat penyimpanan sperma. Teknik ini lebih rumit dibanding vasovasostomi dan biasanya dilakukan jika vasovasostomi tidak memungkinkan atau memiliki peluang keberhasilan yang sangat rendah.
Keputusan untuk melakukan vasovasostomi atau vasoepididimostomi biasanya ditentukan berdasarkan temuan selama operasi. Jika cairan dari vas deferens menunjukkan keberadaan sperma, dokter dapat mempertimbangkan metode vasovasostomi. Namun, dalam beberapa kasus, kombinasi kedua teknik diperlukan—vasovasostomi pada satu sisi dan vasoepididimostomi di sisi lain. Semakin lama waktu berlalu sejak vasektomi dilakukan, semakin besar kemungkinan pasien memerlukan prosedur vasoepididimostomi pada salah satu atau kedua sisi testis.
Baca Juga : Hati-hati terhadap Saraf yang Terjepit, Tanda-tandanya Tidak Selalu Terlihat Segera